Tembakau Obat Pemberantas Hama

JAKARTA - Pasti kesal deh, bila tanaman terserang hama dan penyakit. Apalagi tanaman sayur. Daunnya yang hijau menjadi santapan empuk bagi ulat dan serangga pemakan daun. Bakal buah dan bunga pun turut disantap. Tidak itu saja, batang-batangnya sering dijadikan tempat untuk menaruh telur-telumya.


Banyak racun atau pestisida yang dipakai untuk membasmi hama, furadan misalnya. Memakai bahan kimia itu memang sangat ampuh untuk membasmi semua berbagai jenis hama. Namun dapat membahayakan, apalagi dengan takaran yang berlebihan. Kesuburan tanah menjadi berkurang, serta pestisida cair itu dapat meresap dipermukaan daun atau buah.

Bahkan, serangga-serangga pemakan ulat dan telur ikut pula binasa. Untuk mencegah pengaruh tersebut sebaiknya menggunakan bahan alami yang tidak berbahaya. Bentuk ini adalah pemberantasan hama yang ramah lingkungan.

Sederhana pula cara pembuatannya. Resep yang banyak dikenal adalah dengan memakai bumbu dapur dan tembakau. Caranya yaitu, rendam sebanyak setengah kilogram tembakau dalam 2 liter air.

Diamkan selama 2 hari. Masukkan gerusan kapur tulis yang telah dihaluskan kira-kira 4 butir. Setiap 2 sendok makan rendaman itu dicampurkan dengan l liter air. Semprotkan pada pepohonan yang sedang terserang hama. Lakukan berulang-ulang, sampai tuntas.

Cara kedua adalah dengan mengaluskan jahe dan bawang putih. Banyaknya masing-masing satu ons. Kemudian campur dengan tembakau dengan jumlah yang sama. Rendam dalam lima liter air selama dua hari dua malam. Pastikan bahwa dalam merendam wadah tertutup rapat.

Waktu menyemprot sebaiknya dilakukan pada sore hari. Bila masih tersisa dapat disimpan kernbali. Tapi lamanya tidak boleh lebih dari seminggu. Dengan ditaruh di tempat yang tidak terkena sinar matahari.

Ada pula cara pencegahan alami untuk mencegah datangnya hewan pengganggu itu. Dengan menanam beberapa jenis tanaman yang berbau menyengat.

”Pohon sereh atau kemangi mampu menolak beberapa jenis hama,” ujar Sri. Aromanya yang khas dapat menjadi penghambat untuk hinggap di tanaman. Pepohonan ini ditanam di sekitar kebun atau nimah. Daunnya pun dapat dimanfaatkan untuk bumbu masak dan sayuran. Selamat mencoba!(Sinar Harapan, 2 Mei 2002)
Read more...